Review Film : John Wick - Chapter 2 [2017]
Well, postingan ini adalah postingan review film pertama tahun ini sekaligus postingan review setelah hiatus entahlah berapa bulan. Satu hal yang bikin jarang review film, selalu telat nonton. Kalau dulu karena masih punya banyak waktu untuk menyambangi bioskop atau ngantri, jadinya bisa bikin review spoiler duluan sebelum blog atau situs lain. Nah sekarang? Bisa ke bioskop aja udah bersyukur.
Sebagai pengawal tahun, aku memilih untuk menonton John Wick. Kurang lebih dua atau mungkin tiga tahun setelah John Wick pertama dirilis dan kamu bisa baca review film pertamanya di sini. Tahun ini, akhirnya Keanu Reeves kembali menyapa penggemarnya via John Wick: Chapter Two. Well, ketika tahu John Wick dibuat sekuel aku agak kecewa. Pertama, karena kisahnya terlalu dipanjang-panjangkan hanya untuk uang. Kedua, karena sekuel biasanya mengecewakan. Lalu, apakah presumsi-ku ini benar?
Film ini, tipikal John Wick, yaiyalah orang sekuelnya. Well, sebetulnya tidak terlalu mengecewakan tapi juga tak lebih baik dari film pendahulunya. Di bagian awal film, John Wick (Keanu Reeves) masih mengejar urusannya yang belum selesai dari film pertama yakni mobilnya yang dicuri oleh Iosef Tarasov. Setelah mendapatkan mobilnya, jangan kira hidup John Wick jadi tenang. Hah? Ketenangan itu omong kosong bagi duda keren mantan pembunuh bayaran ini.
Seperti yang kita tahu, John sebetulnya telah memutuskan pensiun jadi pembunuh bayaran sejak menikah dengan istrinya. Hanya saja dia kembali untuk membalas dendam karena dia 'diganggu' saat sedang berduka. Di film pertama, sisi humanis dan melankolis John Wick betul-betul dieksplorasi. Tapi kali ini tidak lagi. John Wick kembali tidak demi cinta tapi karena kondisi yang mengharuskannya. The biggest question for him is, WHY DON'T YOU JUST SURRENDER AND DIE? Well, there won't be any sequel then. Simple.
John Wick didatangi oleh Santino D'Antonio (Ricardo Scamarcio), seseorang yang membuat John Wick berhutang. Singkat cerita Santino meminta John Wick untuk jadi pembunuh bayaran sekali lagi, sayangnya mafia serakah satu ini tidak tahu berterima kasih tapi malah menusuk John dari belakang. Dan kenapa lagi-lagi nasib John Wick ini tragis banget?
Bukan pemeran utama namanya kalau cepat meninggal, seperti itulah John Wick. Meski puluhan bahkan ratusan orang mencoba untuk membunuhnya, dia tak bisa mati. Meski tertembak, tertusuk, lebam sana-sini, John masih tetap bertahan. Dan kali ini dia mencari Santino yang telah menusuknya dari belakang setelah menunaikan tugasnya. Dan tahu apa yang dilakukan John Wick? Well, tidak ada orang yang tak lepas darinya. Karena pembunuh ini bahkan bisa membunuh tiga orang sekaligus hanya dengan PENSIL! HANYA DENGAN PENSIL!
Speaking about plot, to be honest aku tak terlalu suka John Wick Chapter 2 karena biasa aja. Berbeda dengan film pertama yang begitu emosional. Di sisi lain, ending John Wick: Chapter 2 benar-benar keren (dan kemungkinan bakal dibuat sekuel lagi). Well, I really hope that he surrenders and dies eventually.
When we talk about music, fight scenes, and anything related to blood spilling fights, it was really cool! Bila penonton saja suka film pertamanya, pasti mereka bakal lebih suka dengan adegan pertumpahan darah di John Wick Chapter 2 ini. Apa pasal? John Wick semakin banyak menggunakan pertarungan tangan kosong dan semakin bad-ass. Musuh John Wick jauh lebih banyak di film ini dan ajaibnya dia bisa menghabisi mereka semua. Khayal banget kan? Apalagi background musik juga sangat gahar dan cocok untuk film crot sana crot sini ini. Sayang, di bagian awal musiknya agak terlalu berisik dan tumpuk dengan adegan berkelahi yang juga berisik.
Awas Spoiler
Plot | ★ ★ ★ ☆ ☆ |
Akting | ★ ★ ★ ★ ★ |
Musik | ★ ★ ★ ★ ★ |
Grafis | ★ ★ ★ ★ ☆ |
Overall | ★ ★ ★ ☆ ½ |
di awal film john wick pakai chevy ss 1970, mobil dia yg di curi itu mustang 1965 (di bagian spoiler si penulis mempertanyakan hehe)
ReplyDelete