Blogging, SEO, dan Monetisasi
Sudah 9 tahun aku ngeblog dan kerap kali mengeluh dalam blog ini bahwa aku tak kunjung mendapatkan adSense alias memonetisasi blog yang sudah uzur ini. Padahal urusan tulis-menulis yang baik dan benar serta ilmu-ilmu dasar SEO sebetulnya sudah kukantongi. Hanya saja karena satu dan lain hal, blog-ku tak kunjung menghasilkan uang buatku. Ya udahlah ya, mari kembali ke prinsip "Yang penting menyalurkan hobi, soal duit bisa datang belakangan."
Namun pagi ini aku jadi kepikiran lagi soal SEO, blogging, dan monetisasi karena melihat salah satu Instagram Story temanku. Dari situ, aku jadi berpikir kalau aku belum pernah membagikan tips-tips SEO dan monetisasi dalam blog ini. Sejauh ini aku cuma memberikan tips menulis dan ngeblog yang baik. Maka dari itu, aku berkeinginan untuk membahas soal SEO berdasarkan ilmu-ilmu yang aku pahami saja. Bisa salah, bisa benar. Jadi jangan lupa untuk kroscek ulang dan membandingkan tulisan ini dengan sumber lain ya kawan-kawan!
Baca Juga: Tips Menulis dari (Calon) Penulis
Stick to one topic if you really want to monetized your page.
Dari sekian banyak referensi yang kubaca sejak zaman baheula, orang-orang selalu menekankan hal ini. Google akan lebih mudah meloloskan aplikasi adSense sebuah blog apabila blog tersebut membahas satu topik secara khusus saja. Contohnya: topik K-Pop, topik Film, topik buku, topik teknologi. Sementara aku bukan orang yang bisa stick to one topic in particular. Ya kalian tahu sendiri blog-ku isinya random dan campur aduk macam es puter. Inilah yang membuat aplikasi adSense-ku tak kunjung di-approve oleh Google. Tak hanya untuk blog, untuk vlog pun demikian. Maka dari itu usahakan untuk menulis satu bahasa tertentu dalam blog kalian. Kalau memang niatnya sharing pengalaman beasiswa ya tulis seputar hal tersebut, kalau niatnya ngobrolin K-Pop ya tulis pembahasan soal K-Pop terus. Even though, KaosKakiBau sekarang juga udah mulai merambah ke ranah personal sih. Ya nggak apa-apa orang adSense dia udah tembus kok 🙈
Use main domain not second domain
Dalam ilmu pemrograman dan web, ada yang namanya main domain yaitu domain utama seperti: .com, .org, .net, .co.id, dll dan ada juga secondary domain yaitu .blogspot.com, .wordpress.com, and etc. Nah, untuk mendaftar adSense dan memonetisasi blog, sangat disarankan untuk menggunakan main domain. Itu artinya kalian harus beli domain tersebut and in some cases (like Wordpress user) should buy hosting before applying for main domain. Mengapa demikian? Seingatku, main domain itu lebih difavoritkan Google karena dianggap lebih valid dan lebih mudah diindeks. Sementara second domain itu kurang reliable gitu. Well, coba deh kalau kalian cari sumber bacaan atau berita yang terpercaya lebih suka yang belakangnya langsung .com atau yang masih ada domain setelahnya?
Aku pun baru mulai pakai main domain setelah tinggal di Inggris. Mengapa demikian? Karena domain itu tidak gratis bu, bayar. Dan berhubung aku punya cukup dana untuk membeli domain dalam satu tahun jadi ya aku gas pol saja. Toh harga domain kalau dibeli pakai poundsterling lebih murah ketimbang beli domain pakai Rupiah. Dan ajaibnya, begitu aku menggunakan main domain, Google adSense-ku langsung diproses dong (yah, meski sampai sekarang juga belum selesai processingnya). Dan enaknya lagi, karena Blogger kini sudah jadi bagian Google, membeli domain .com jatuhnya lebih murah daripada menggunakan Wordpress. So, tunggu apalagi? Pakai blogger aja udah kalau ingin memonetisasi blog.
Utilize keyword, tags, and label
Sebenarnya aku sudah tahu dari dulu kalau keyword dan tags itu sangat penting dalam meningkatkan SEO blog. Sayang hal ini sangat tidak aku manfaatkan karena aku anaknya sangat random. Maksudnya, usahakan dalam memposting sesuatu sertakan kata kunci yang sering diakses oleh user di search engine. Contoh: 'beasiswa LPDP', 'esai LPDP', 'cara mendapatkan beasiswa', 'cara magang di BI'. Keyword tersebut akan membuat halaman blog kamu terindeks Google dengan baik, bahkan tak jarang muncul di pejwan (page one). Hasilnya? Semakin banyak orang yang akan mengakses blog kamu, semakin tinggi traffic kamu, semakin berminat Google meletakkan iklan di blog kamu.
Sebetulnya ada cara khusus untuk menentukan keyword dan tags semacam itu, sayangnya itu bukan keahlianku. Aku hanya tahu basicnya saja. Caranya adalah mengetikkan kata kunci yang paling ingin kamu cari di Google terlebih dahulu, suggestion word yang paling umum. Misalnya: 'Bumi itu Bulat'. Ketika kamu ketikkan itu, kamu lihat berapa banyak suggestion yang muncul atau kamu juga bisa mengecek berapa banyak pencarian dalam kurun waktu sekian detik. Semakin banyak pencarian dalam waktu yang singkat, kamu bisa menggunakan keyword tersebut sebagai tags atau judul.
Pencarian keyword berdasarkan results ini diajarkan oleh rekan kerjaku saat aku masih bekerja sebagai jurnalis. Sementara pencarian keyword simpel seperti yang terdapat di gambar pertama diajarkan oleh salah seorang temanku di sini yang kebetulan jadi expertise dia. Tapi yah meski aku tahu ilmunya seperti apa, aku jarang mengaplikasikan hal ini di blogku. Karena aku kan anaknya go with the flow dan tidak terlalu berambisi untuk mendapatkan adSense (kembali ke prinsip di awal).
Use the keyword to rename your pictures
Sebelum aku bekerja sebagai jurnalis (bahkan saat masih bekerja pun) aku tidak tahu kalau ternyata gambar-gambar yang diunggah ke artikel pun harus punya keyword lho. Karena aku anaknya serampangan, kadang aku tinggal re-upload gambar dari Google saja ke postingan. Aku sempat ditegur oleh manajer waktu itu, "Kamu nggak pernah nge-rename gambar ya? Selalu pakai nama gambar yang random ya? Diubah ya, disesuaikan sama isi/judul artikel." Sejak saat itu, aku baru sadar kalau gambar pun berpengaruh pada SEO, sampai segitunya lho. Maka dari itu teman-teman, kalau ingin artikel/blog kalian nongol di pejwan selalu gunakan prinsip ini. Selalu rename gambar tersebut ke keyword yang sudah aku jelaskan di cara sebelumnya tadi. Insya Allah traffic blog kalian akan naik.
Baca Juga: Tips Blogging Kreatif, Kompetitif
Keep It Simple
Punya blog dengan visual yang indah memang mengasyikkan sih tapi Google lebih suka pada blog-blog atau website yang tampilannya minimalis tanpa banyak hiasan. Dulu aku pernah alay juga kok dalam memilih template untuk blog, apalagi soal CSS dan HTML. Ada masa ketika aku menggunakan kursor warna-warni, text yang berkelap-kelip, running text, dan lain sebagainya. Tapi banyak suhu SEO yang mengencourage agar seseorang tetap menggunakan desain yang minimalis saja untuk blognya. Mengapa demikian? Karena user butuh halaman yang mudah untuk diakses dan tidak loading lambat. Kan mereka mencari tahu informasi bukan untuk mengagumi template blog kamu. Unless, kamu sudah punya target pembaca sendiri yang loyal dan sudah subscribe blog kamu.
I keep my blog simple yet it still doesn't have many readers hahaha. Tapi setidaknya blogku ini tidak lemot kalau diakses lewat mobile. Apalagi orang zaman sekarang lebih suka mengakses sesuatu lewat smartphone mereka bukan? Demand pasar jadi berubah ke mobile friendly. Aku pun kalau baca berita di sebuah portal yang takes time buat loading juga ogah. Apalagi kalau adsnya cukup mengganggu dan berat, pasti akan segera ku-close window. Maka dari itu, keep your blog layout simple. Nggak usah berat-berat, biar Dilan aja yang menanggung beratnya rindu.
Baca Juga: Optimalisasi Bisnis dengan SEO
Rasanya itu aja sih yang bisa aku bagikan pada kalian. Pasalnya aku juga lupa-lupa ingat. Yang jelas standar SEO di atas sudah cukup membantu kalian kalau memang ingin memonetisasi halaman blog lewat Google adSense. Memang sih aku belum bisa memberi contoh yang baik pada kalian tapi setidaknya ilmu tersebut bisa kalian coba dan siapa tahu kalian lebih berhasil mendapatkan adSense daripadaku kan?
Sebetulnya belajar SEO itu butuh waktu tersendiri, tidak bisa dipelajari hanya dalam satu hari atau seminggu saja. Butuh waktu berbulan-bulan, trial dan error, dan observasi kalau memang ingin ahli di bidang SEO ini. Beruntung aku pernah tergabung sebagai jurnalis di salah satu media besar, punya bekal ilmu programming dan jaringan dari SMK, dan punya circle yang nggak jauh-jauh dari IT jadi aku masih bisa keep up dengan topik soal SEO ini. Well, kalau kalian betul-betul mau belajar ada banyak buku dan artikel yang bisa kalian baca kok dan jangan sungkan bertanya pada orang yang lebih paham soal SEO ya 😉 Good Luck!
aku dulu rajin rename foto yang mau diupload di blog tapi sekarang udah males padahal penting hahahaha, dulu juga menggebu banget pingin dapet uang dari blog sampe kepikiran sampe stres terus aku capek sendiri dan yaudahlahya orang hobi kok malah bikin stres, akhirnya aku go with the flow~
ReplyDeleteIyaa mbak, yang penting kan masih bisa nulis soal duit urusan nanti. Dari dulu aku pengen tembus adSense tapi lama-lama "Hala yowis ben."
Delete