Mampir ke Restoran Malaysia Terenak se-London, Rasanya Gimana?
Menu yang kami pesan di Roti King, restoran Malaysia 'hits' London |
Beberapa saat yang lalu, aku telah menuliskan soal restoran-restoran yang kukunjungi di London di sini. Rupanya perjalanan kuliner selama di Ibukota Inggris ini tak berhenti di situ saja, selalu ada restoran baru yang kukunjungi karena sirkel pertemananku yang tidak sehat alias tukang makan. Jadi selalu ada tempat baru yang harus dicoba dan direkomendasikan. Kali ini adalah restoran Malaysia yang bernama Roti King, restoran ini kecil tapi padat banget dengan pembeli. Letaknya di 40 Doric Way, King's Cross, London, NW1 1LH. To be exact, restoran ini dekat banget dengan stasiun London Euston, begitu keluar stasiun langsung deh ketemu restorannya.
Aku pergi ke restoran tersebut usai berjalan-jalan di King's Cross untuk Lumiere hari Sabtu seperti yang kuceritakan di sini. Usai ketemuan dengan Mbak Ayodd, kami pergi menyusul Mbak Ima ke restoran yang juga pernah dikunjungi Gita Savitri tersebut dalam vlog LONDON-nya. Awalnya aku tidak tahu menahu kan apa sih Roti King itu, pas sudah sampai tujuan langsung terbersit pikiran, "Oalah ini kan restoran yang didatangi Gita Savitri itu."
Menurut sirkel pertemananku yang sudah lama di London, 3-4 tahunan tinggal di Ibukota ini, Roti King merupakan restoran Malaysia yang recommended. Ada sih bermacam restoran Malaysia di London tapi Roti King merupakan salah satu yang paling hits. Padahal menu makanannya juga nggak jauh-jauh beda dengan menu makanan Indonesia seperti rendang, nasi goreng, kwetiauw. Yang menjadi perbedaan distinct dengan restoran Indonesia mungkin Kari Laksa mereka.
Kari Laksa 'Roti King' |
Saat itu, aku memesan nasi goreng seafood. Alasannya karena aku sudah lama sekali tidak makan nasi goreng di restoran. Biasanya aku cuma masak nasi goreng sendiri karena ya memang itu adalah masakan yang paling mudah untuk dibuat bukan? Harga nasi goreng seafood di Roti King cukup murah yakni 7 pounds saja (ingat jangan dikonversi ke Rupiah). Lalu Mbak Ima memesan rendang, sang suami memesan kwetiauw, dan Mbak Ayodd memesan Laksa. Kami juga memesan side dish berupa Martabak (yang ditulis Murtabak dalam bahasa Malaysia) dan juga Roti Plata.
Sejujurnya aku agak menyesal memesan nasi goreng di Roti King, seharusnya aku memesan kwetiauw saja. Dengan harga yang sama, aku bisa mendapatkan hidangan yang sesuai dengan seleraku (re: kwetiauw). Kwetiaut Roti King enak buanget dan mengingatkanku pada kwetiauw yang sering banget kumakan di Indonesia. Aku berusaha untuk mereplika rasa kwetiauw seenak itu tapi tak pernah berhasil. Kira-kira apa yang kurang dari bumbu yang aku gunakan ya?
Nasi Goreng Seafood 'Roti King' |
Sementara si nasi goreng ini rasanya cenderung plain, gurih sih tapi kurang nendang gitu. Kalau nasi goreng Indonesia favoritku kan nasi goreng yang dijual di Ikan Bakar Cianjur nih, nah rasanya tuh manis dan lezat. Sementara nasi goreng Roti King unggul di jumlah seafood yang disajikan saja. Kalau soal lauk Roti King royal sekali, dalam nasi goreng tersebut terdapat bongkahan udang dan daging cumi yang besar-besar. Tapi tetap saja aku ingin kwetiauw yang nikmat tersebut 😢
Sementara itu pesanan Mbak Ima yakni rendang juga cukup mengobati rasa kangen rendang Indonesia. Kalau boleh jujur, rendangnya kurang kaya akan rempah-rempah dan cenderung bertekstur seperti dendeng daging yang sering kutemui di nasi bungkus khas Madura. Rendangnya cenderung kering, tidak basah seperti rendang yang sering kusantap di restoran makan Padang di Malang. Meski demikian, daging rendang Roti King ini cukup empuk dan tidak alot untuk dimakan. Enak sih tapi masih kalah lah dengan rendang khas tanah air. Yah, setidaknya bisa mengobati kerinduan akan rumah lah ya. Aku harus bersyukur.
Rendang 'Roti King' |
Selanjutnya ada laksa yang dipesan oleh Mbak Ayodd, laksa ini berat banget dari tampilannya. Kuahnya super kental, isinya ada seafood dan juga mie tarik. Saat diminum, kuahnya berasa rempah banget. Nggak heran kalau Gita Savitri memilih untuk pesan laksa di Roti King. Dari semua hidangan di meja kami malam itu, mungkin Laksa ini yang rasanya paling nendang di lidah. Sayangnya, berhubung aku tidak terlalu suka makanan berkuah jadi aku tidak memesan Laksa. Padahal kalau makan di Eat Tokyo, aku selalu memesan makanan yang sama dengan Mbak Ayodd.
Untuk hidangan side dish sendiri, aku bisa merekomendasikan roti plata. Bukan berarti Murtabak ala Roti King tidak enak, hanya saja kulitnya kurang krispi kalau dibandingkan dengan Martabak Indonesia. Lagi-lagi soal daging, Roti King sangat royal. Isi daging sapi dan makarel dalam Murtabak tersebut sangat banyak tapi tidak mengganggu tekstur rasa Martabaknya. Sementara si Roti Plata ini subhanallah enak buanget-nget-nget. Pokoknya kalau ke sana harus pesan Roti Plata lagi.
Roti Plata ini mirip dengan roti canai tapi dia lebih tipis dan garing. Lalu dia disiram dengan susu kental manis sehingga rasanya melumer di mulut dan pas banget untuk dijadikan hidangan pencuci mulut.
Kwetiauw 'Roti King' |
Untuk minumnya aku memesan teh tarik karena seperti yang kita tahu, teh tarik merupakan salah satu minuman khas Malaysia. Sayangnya teh tarik Roti King tidak sesuai dengan ekspektasiku. Kuharap bakal ada adegan teh yang ditarik-tarik itu sehingga teh yang dihasilkan super kental. Eh kok ternyata teh tarik tidak ada bedanya dengan teh tarik yang disajikan di Noodle Inc, Malang. Bahkan teh tarik Noodle, Inc rasanya jauh lebih gurih, kental, manis, dan enak ketimbang teh tarik Roti King.
Jadi, apakah aku merekomendasikan kalian untuk datang ke Roti King saat berkunjung ke London? Saranku sih kalau datang ke tempat ini usahakan sebelum jam 5 sore karena restoran baru buka jam 5 sore dan antriannya sudah membludak. Lalu usahakan untuk memesan menu Laksa, Kwetiauw, Roti Plata, dan minuman selain teh tarik (kalau kamu berharap teh tariknya sangat enak). Overall, Roti King oke kok hanya saja tempatnya terlalu sempit dan ada beberapa menu yang terbilang biasa saja dibandingkan dengan menu yang terdapat di restoran Indonesia pada umumnya.
NGILER TOLONG :Q
ReplyDeleteIngat mbak, di sosial media foto itu sangat menipu
Delete