Review Film: Room No.7 [2017]
Entah sudah berapa lama aku tidak lagi menulis review film dalam blog ini. Padahal beberapa tahun yang lalu masih rajin banget. Ya gimana gak rajin orang harga tiket bioskop masih sangat murah (ketika di Indonesia). Dan waktu itu masih punya banyak waktu buat nonton bioskop. Setelah jadi karyawan, waktu terbatas. Lalu pindah ke Inggris yang mana harga tiket bioskop tidak main-main mahalnya ditambah lagi akses ke download film pun semakin berkurang. Ya sudahlah terima nasib saja.
Nah, belum lama ini aku telah mengunduh lagi secara ilegal film yang dibintangi oleh calon suamiku Do Kyungsoo. Caranya memang tidak sopan sih, yang bikin tidak tahu diri adalah aku me-review filmnya setelah melakukan pembajakan. Fans macam apa kamu Agista? Tapi ya udahlah ya, kan aku sudah ceritakan betapa miserable-nya kondisiku sebagai pelajar UK. Daripada kebanyakan basa-basi, yuk segera simak review film Room No. 7 ini.
Tahun 2017 merupakan tahun yang sibuk bagi idol-aktor Do Kyungsoo. Pasalnya main vocal EXO kesayanganku ini disibukkan oleh proyek-proyek film dan salah satunya adalah Room No.7, tahun depan ada Along With The Gods. Dalam Room No. 7, Kyungsoo beradu akting dengan aktor kawakan Korea Selatan, Shin Ha Kyung. Menurut Wikipedia, Room No. 7 ini bergenre komedi thriller. Bodohnya aku tidak mencari tahu terlebih dulu soal genre ini jadi pas nonton filmnya malah kesel sendiri.
Dikisahkan Shin Ha Kyun adalah pemilik toko DVD mesum bernama Doo Shik. Bisnis toko DVD ini rupanya tidak berjalan lancar karena sepi pengunjung. Meski demikian, Doo Shik mempekerjakan seorang mahasiswa bertampang serius dan pakai tato palsu di lehernya, Lee Taejoong (Do Kyungsoo). Baik Doo Shik maupun Taejoong sama-sama memiliki masalah finansial, Taejoong tak kunjung dapat bayaran maka dari itu Doo Shik ingin segera menjual tokonya demi melunasi hutang pada anak buah semata wayang ini.
Pada suatu hari, datanglah seorang karyawan baru Han Wook alias Cina-Korea yang diperankan oleh Kim Dong Young (ketrigger karena namanya mirip sama namanya Doyoung NCT hahaha). Kedatangan karyawan baru ini rupanya membuat bisnis Doo Shik agak cerah, klaim Han Wook sih, "Saya ini mendatangkan rezeki bagi tempat saya bekerja dimanapun." Begitu. Tapi memang benar, kedatangan Han Wook membuat seorang pengusaha tertarik membeli toko DVD mesum Doo Shik dan banyak customer berdatangan.
Sayangnya, kedatangan Han Wook ini pula yang membuat ruang nomor 7 di toko DVD tersebut tidak lagi terbuka. Usut punya usut baik Doo Shik maupun Taejoong sama-sama menyimpan rahasia di ruang nomor 7 tersebut.
Sejujurnya bagian awal film menuju konflik cukup cepat dan alurnya menarik. Hanya saja ketika sudah berada di konflik, film terasa makin melambat dan tidak menemukan resolusi. Seolah-olah penulis skenario pun tidak tahu bagaimana persoalan ruang nomor 7 ini diselesaikan. Yang membuat film ini menarik adalah twist yang diberikan pada bagian ending. Tidak terlalu besar tapi cukup mengejutkan.
Seperti namanya komedi thriller, film ini lebih banyak mengandung unsur komedi karena bahkan pada saat serius pun penonton bisa dibuat tertawa. Soal akting, Kyungsoo dan Shin Ha Kyun tidak bisa diragukan lagi. Kali ini Kyungsoo seolah memerankan dirinya sendiri yang serius dan bermuka datar. Kalau dipikir-pikir sih Kyungsoo ini memang kebagian akting yang wajahnya datar-datar dan minim dialog seperti itu ya? Hmm menarik!
Yang membuat aku tidak terlalu suka pada film ini adalah eksekusi yang nanggung. Konflik yang disajikan kurasa kurang masuk akal untuk sebuah alasan mengunci kamar nomor 7. Dan seharusnya sih konflik semacam itu bisa diselesaikan dengan cepat untuk Doo Shik. Mungkin karena aku sendiri sudah terlalu sering menonton film kriminal yang jauh lebih kejam dan sadis sehingga tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti itu.
Untuk Kyungsoo juga, resolusi dari konflik terkesan dipanjang-panjangkan dan tidak tepat sasaran. Meski akhirnya ada twist tapi itu tidak membuatku lega justru makin bikin bertanya-tanya. Kalau akhirnya begini terus gimana? Apa yang terjadi pada Taejoong? Bagaimana dengan posisi keuangannya? Endingnya cukup bikin alis berkerut.
Mungkin trailer-nya cukup menggoda dengan bau-bau agak kriminal dan thriller begitu kan? Faktanya film ini hanyalah film komedi yang dieksekusi secara tanggung. Jadi kalau kalian tanya apakah film ini worth to watch? I can't say so, tipikal film Korea sih. Bukan film berat yang kuharapkan seperti Memories of a Murderer atau Tale of Two Sisters.
Plot | ★ ★ ★ ☆ ☆ |
Akting | ★ ★ ★ ½ ☆ |
Musik | ★ ★ ★ ☆ ☆ |
Grafis | ★ ★ ★ ☆ ☆ |
Overall | ★ ★ ★ ½ ☆ |
Iya parah banget endingnya. Comedy ya? Tapi kenapa ak ga ketawa sama sekali dari awal sampe akhir? Malahan si pegawai baru itu menurutku dia jadi pemeran paling kesiksa. Bisa bayangin ga sih? Dia itu menurut aku si baik ya orangnya tapi kenapa? KENAPA?!!! kesian bat astagfirullah dia meninggal kebunuh trus mayatnya digantungin diakhir cerita. Kan kesian. T.T
ReplyDeleteBatasan umur ka? Buat nonton film ini?
ReplyDeleteThank you buat reviewnya, saya jd yakin buat nggak nonton. Trims banyak 🙏
ReplyDelete