Farewell Kim Jonghyun, Vokalis Paling Berbakat Favoritku
Hari ini aku tidak melakukan kegiatan yang istimewa. Aku bangun seperti biasa, membuat sarapan, lalu bertekad untuk menyelesaikan setidaknya satu bab dari proyek buku yang sudah aku rencanakan. Aku melakukan itu karena sudah dua hari aku libur tapi tidak melakukan apa-apa, bagai orang yang tak berguna.
Aku mengumpulkan niat, mulai menulis soal perbedaan kuliah di Inggris dan Indonesia. Tiba-tiba LINE berbunyi, muncul jendela kecil di pojok kanan komputerku, "BREAKING NEWS: KABAR BURUK MENIMPA JONGHYUN SHINee". Deg! Ada apa? Aku langsung membuka notifikasi tersebut dari Official Account LINE yang kuikuti. Dan ternyata, kabarnya bukan cuma soal Jonghyun keluar dari SHINee. Lebih parah. JONGHYUN MENINGGAL DUNIA!
Iya! Jonghyun, si pemilik suara emas itu meninggal dunia hari ini! Tak mau percaya begitu saja, aku langsung meluncur ke Twitter, membuka akun update Korea terkini @OH_MES. Betapa hancur hatiku linimasa Oh Mes penuh dengan kabar bahwa main vocal grup pertama yang menyeretku ke dunia K-Pop ini meninggal dunia. Detik itu, aku menangis sejadi-jadinya.
Aku tak pernah menangisi kepergian seorang member dari grup yang aku favoritkan. Aku tak pernah menangisi adegan ciuman atau skandal pacaran idol yang jadi kesukaanku. Tapi ini berbeda, Jonghyun meninggal dunia. Memang aku tidak pernah menjadikannya bias tapi semua berlangsung begitu tiba-tiba. Memang aku tidak pernah memperhatikan Jonghyun berlebihan tapi kabar ini menyakitkan.
Baru kemarin aku menonton ulang MV S.M The Ballad berjudul Hot Times dan Missing You. Baru kemarin aku menirukan nada-nada tinggi Jonghyun dalam lagu tersebut. Pagi ini, Jonghyun sudah dikabarkan tiada karena usaha bunuh diri. Yang paling menyakitkan adalah fakta bahwa Jonghyun bunuh diri, "Aku sudah tak kuat lagi, semuanya terlalu sulit dan melelahkan. Tolong bantu aku mengakhiri semua ini." Begitu pesan terakhir yang disampaikan Jonghyun pada sang kakak. Siapa yang tidak hancur?
Aku ingat betul bagaimana Jonghyun tersenyum saat dia muncul di Knowing Brothers, aku ingat betul banyak orang memainkan Jonghyun Game di Knowing Brothers. Baru beberapa minggu lalu aku menonton Knowing Brothers episode SHINee dan melihatnya tertawa-tawa. Baru beberapa minggu lalu aku mengulangi lagi nonton Weekly Idol SHINee dimana Jonghyun jadi Jjong PD yang mengkritik segmen-segmen Weekly Idol. Iya, memang aku tidak pernah mengidolakan dia seperti aku mengidolakan Kyungsoo atau Heechul tapi aku merasa sangat kehilangan. Aku kehilangan sosok vokalis yang jadi salah satu favoritku dari sekian banyak main vokalis SM. Aku kerap kali bilang pada sahabatku kalau suara Jonghyun itu paling keren dibandingkan Chen atau Changmin.
Baru kali ini aku menangis sesenggukan, menangisi seorang idol. Aku tidak tahan melihat foto Jonghyun yang tersenyum berseliweran di linimasa Twitterku. Aku tidak tahan menghadapi kenyataan bahwa dia menyerah pada tekanan hidupnya. Selama ini kukira dia baik-baik saja. Selama ini kukira dia sibuk bekerja seperti yang seharusnya. Selama ini kukira Jonghyun bisa mengatasi semua tekanan akibat pekerjaannya sebagai idol.
Belum lama Onew terjerat skandal yang membuatnya mengurung diri dan mengisolasi dirinya cukup lama, tiba-tiba Jonghyun muncul hanya tinggal nama. Jasadnya membeku di rumahnya, keracunan karbon monoksida. Perih, jujur hatiku perih. Aku tahu aku sudah meninggalkan fandom Shawol sejak bertahun-tahun lalu karena dia bermasalah dengan chord vokalnya. Tapi tetap saja Jonghyun merupakan sosok yang kukenal sejak dulu, sosok yang membuatku jatuh cinta pada musik Korea. Sosok yang aku hormati karena menciptakan lagu EXO dan Lee Hi. Sosok yang bagiku cocok dijadikan sebagai role model karena berbakat dan determined dalam melakukan sesuatu. Dan fakta bahwa dia mengakhiri hidupnya seperti itu membuatku makin merasa sedih.
Aku tidak pernah seemosional ini. Aku tidak pernah merasakan dampak dari bunuh diri secara langsung, Jonghyun yang notabene merupakan member dari mantan grup yang aku favoritkan meninggal karena bunuh diri. Kesehatan mental, beban jadi idola, jadwal yang padat memang bisa mengubah pikiran seseorang semacam ini.
Aku tahu betul jadi idola di Korea itu berat, tapi tragedi Jonghyun membuatku takut. Aku takut kalau salah satu dari anak EXO juga akan berpikiran sama seperti Jonghyun. Aku takut kalau Heechul juga bisa saja seperti Jonghyun karena tekanan hidupnya terbilang cukup berat juga. Aku takut kalau idola-idola yang masih hidup sekarang nanti akan berakhir seperti Jonghyun, aku takut.
Tak bisa membenci SM soal tekanan Jonghyun karena aku tahu pasti ada banyak faktor. Bisa jadi memang SM kerap memberikan jadwal yang tidak manusiawi pada Jonghyun namun ada kemungkinan juga Jonghyun depresi karena tidak dapat mencintai orang yang ingin dia cintai secara leluasa karena predikatnya sebagai idol. Bisa jadi Jonghyun punya masalah keluarga yang tidak kunjung usai. Bisa jadi Jonghyun terlalu memikirkan bagaimana caranya untuk menghasilkan karya yang terbaik. Ada begitu banyak kemungkinan yang masih samar.
Yang kita tahu, sekarang Jonghyun telah tiada. Jonghyun telah beristirahat untuk selama-lamanya. Yang kita tahu pasti, sekarang SHINee kehilangan satu anggota yang berharga. SHINee kehilangan main vokal dengan suara emas mereka. SHINee kehilangan si mood maker mereka. SHINee tak lagi lengkap dengan kepergian Jonghyun.
Aku tahu ini pasti berat, bagi keluarga Jonghyun, Jonghyun, member SHINee yang lain Minho, Onew, Key, Taemin, keluarga SM, dan juga fans Jonghyun, Shawol. Bagiku yang telah meninggalkan fandom saja berat, apalagi bagi kalian yang masih tetap berada dalam fandom.
Kabar kepergian Jonghyun ini terlalu mendadak sekaligus jadi pengingat bagi kita untuk selalu bersikap baik pada orang lain. Sebab yang namanya depresi atau bunuh diri itu tidak bisa diketahui. Sebab selebritis itu juga seorang manusia yang bisa berbuat salah, mereka juga harus bebas dari ekspektasi yang membebani hidup mereka. Sebab hal kecil saja bisa membuat orang mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Terima kasih untuk semua karya-karyamu Jjong. Rest in peace and you know for sure that Shawol loves you, right?
aku nggak kuat nulis di hari beritanya keluar, baru bisa nulis kemarin sama hari ini yang mana ternyata hari ini hari pemakamannya T_____T
ReplyDeleteAku menulisnya demi merelakan dia mbak
Delete