Tanggung Jawab Besar dan Mulia Menjadi Ketua KPK
Semua orang boleh bermimpi, bermimpi menjadi apapun yang mereka mau. Dan semua orang, terutama generasi muda bangsa Indonesia bermimpi mewujudkan kesejahteraan bangsa. Generasi muda kita bermimpi membawa perubahan besar bagi bangsa, mewujudkan bangsa yang gemah ripah loh jinawi dilandasi ideologi Pancasila dan menjunjung tinggi kejujuran. Generasi muda kita menyatakan perang melawan korupsi. Tidak semua atau tidak banyak orang yang bermimpi menjadi ketua KPK. Tidak banyak orang yang mau mengemban tugas berat dan mulia yang diemban Antasari Azhar, Busyro Muqoddas maupun Abraham Samad. Tapi sebagian orang percaya, KPK bisa membawa perubahan. KPK bisa membantu Indonesia mengembalikan budaya kejujuran bagi masyarakatnya. Dan Saya pun bermimpi menjadi salah satu pengganti mereka yang sudah Saya sebutkan, menjadi Ketua KPK, mewujudkan integritas dan kejujuran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menjadi Ketua KPK harus siap menerima ancaman dari berbagai pihak yang bisa dianggap "musuh bersama" yakni para koruptor, menjadi Ketua KPK harus siap bekerja keras dan melakukan inovasi investigasi terhadap terduga koruptor, menjadi Ketua KPK harus tegas dan tega memberantas para koruptor yang merobohkan moral dan perekonomian bangsa. Ya, menjadi Ketua KPK memang berat! Untuk itu menjadi seorang Ketua KPK seseorang haruslah benar-benar jujur dan berani menghadapi kematian, tak gentar berhadapan dengan mafia serta cerdik melakukan penyadapan.
Semula yang harus dilakukan Ketua KPK sebelum melakukan pemberantasan korupsi adalah memperbaiki akhlak diri sendiri. Seperti yang sudah Saya jelaskan, seorang Ketua KPK haruslah orang yang jujur dan siap "mati". Kalau seorang Ketua KPK tidak jujur mana bisa Ia menyalahkan orang lain, menindak ketidak jujuran orang lain sedangkan dirinya sendiri tidak lebih jujur dari penjahat yang Ia incar? Ironis bukan? Seorang Ketua KPK juga bukanlah sebuah boneka yang digerakkan dalang. Seorang Ketua KPK harus memiliki kepekaan yang tinggi, memiliki strategi ideal dan tentu paham mengenai kasus yang akan ditanganinya. Ketua KPK pastinya juga belajar mengenai akuntansi forensik, bidang akuntansi forensik ini berperan penting dalam sebuah lembaga seperti KPK karena akuntansi forensik merupakan bidang penyelidikan fraud dalam laporan keuangan perusahaan. Bayangkan kalau saja Ketua KPK digerakkan oleh sebuah instansi bukan tidak mungkin instansi yang menggerakkannya (instansi tersebut mencatat angka korupsi yang tinggi) akan lolos dari pengawasan KPK, maka dari itu KPK sebagai lembaga independen seharusnya benar-benar bekerja secara independen dan tidak pandang bulu terhadap berbagai macam instansi, perusahaan, badan, maupun perorangan.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh KPK untuk memberantas korupsi adalah:
- Pendidikan antikorupsi sejak dini
- Pengusulan hukuman mati terhadap koruptor
- Pengendalian badan agar tidak menjadi boneka/tameng badan lain
- Evaluasi internal agar badan KPK tetap jujur dan bersih
- Sosialisasi Akuntansi Forensik
Disini pendidikan sejak dini memang sangat dibutuhkan. KPK bisa melakukan sosialisasi terhadap sekolah-sekolah baik tingkat dasar hingga tingkat tinggi untuk menanamkan moral mulia dan antikoruptor pada generasi bangsa selanjutnya. KPK juga bisa melakukan sosialisasi pendidikan "Anak Antikorupsi" terhadap orang tua agar orang tua memberikan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari mengenai tindak antikorupsi. Selain itu, sosialisasi terhadap orang tua dan masyarakat umum mengenai antikorupsi juga bisa meminimalisir tindak korupsi kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti menyogok polisi, menitipkan lamaran kerja kepada kerabat yang memiliki kedudukan tinggi di perusahaan, dan menitipkan nama pada seleksi masuk perguruan.
Ketua KPK berhak mengusulkan hukuman mati terhadap koruptor dan berhak pula mengajukan antispesialisasi bagi tahanan korupsi di penjara. Apa sih tujuan mati bagi para koruptor? Untuk membuat efek jera! Kalau teroris yang menyebabkan korban lebih "sedikit" dan efek jangka "pendek" saja dihukum mati kenapa tidak dengan koruptor? Notabene koruptor menyebabkan korban jauh lebih "banyak" dalam jangka "panjang" dan justru lebih membahayakan daripada serangan Komunis. Peduli HAM? Kalau kepada teroris saja kita tidak mempedulikan HAM mereka untuk hidup kenapa kita harus peduli terhadap koruptor? Koruptor telah merusak moral bangsa kita dan merugikan bangsa kita. Harapannya jika kita melaksanakan hukuman mati bagi para koruptor adalah tidak ada korupsi sekecil apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Masihkah kita takut akan mafia di balik para koruptor?
Ini yang disebut independen. KPK tidak menutup mata terhadap lembaga manapun dan tidak menjadi boneka lembaga manapun. KPK bekerja secara jujur dan adil. Siapapun yang melakukan tindak korupsi setelah diperiksa dengan akuntansi forensik maka Ia akan ditindak sesuai sistem investigasi dan hukum yang berlaku. Tidak dikurangi, tidak dilebihkan.
KPK selain memeriksa badan lain juga melakukan pemeriksaan terhadap tubuhnya sendiri. Bukan tidak mungkin dalam tubuh KPK juga ada seorang koruptor yang menerima suap agar membebaskan sebuah badan dari kasus barangkali.
Orang KPK seharusnya lebih memperkenalkan akuntansi forensik serta pemberian pendidikan akuntansi forensik di perguruan tinggi agar jebolan akuntan perguruan tinggi tidak hanya bisa melakukan pelaporan keuangan tetapi juga melakukan tindakan preventif terhadap penyelewengan pelaporan keuangan di perusahaan dimana Ia bekerja. Hal ini bisa memudahkan KPK mencari bibit akuntan ahli akuntansi forensik dan memudahkan KPK melakukan investigasi fraud di perusahaan yang belum terjamah oleh KPK.
Hal yang paling penting pula yang perlu diperhatikan adalah kesadaran masing-masing individu untuk memberantas korupsi dari hal yang paling kecil. Karena hal yang paling kecil, kesadaran yang paling kecil bisa membawa perubahan besar bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa tercinta. Mimpi menjadi seorang ketua KPK adalah mimpi bersama seluruh rakyat Indonesia yang tak ingin terus-menerus terpuruk dalam ketidakberdayaan melawan korupsi yang perlahan-lahan menggerogoti moral mulia bangsa. Maka dari itu menjadi Ketua KPK adalah tanggung jawab yang besar sekaligus tugas yang mulia.
Postingan ini diikutkan dalam #LombaBlogKPK oleh tempo[dot]co
Postingan ini diikutkan dalam #LombaBlogKPK oleh tempo[dot]co
menarik ... salam kenal
ReplyDeleteterima kasih dan salam kenal juga :D
Delete